Pertemuan kedua,
Sejak pertemuan pertama pekan lalu Rasa malu masih
menyelimuti, ditambah waktu yang maju untuk pertemuan kedua, senang bercampur
gelisah yang tak karuan, skripsi yang telah ku selesaikan 2 hari sebelum
pertemuan itu, agar tak jadi beban ketika semua tak sesuai keinginanku, dan
akhirnya kau datang, kau menyampaikan maksud kedatanganmu, aku hanya tersipu
malu dan bergumam dalam hati “YaAllah
mungkinkah dia jawaban atas do’a-do’aku selama ini ? apakah dia sosok terbaik
yang Engkau pilihkan untuk ku atau mungkin ini hanya mimpi?” ah, gumamku
memang selalu seperti itu, aku tak menyangka rencanaNya akan seindah ini,
sekian lama kualami pedih, tanpa cinta, dan mulai terbiasa hidup sendiri tanpa
asmara, dan hadirnya membawa cinta sembuhkan lukaku, kamu beda. Akhirnya
impianku semanis benda yang ada dijari manisku, kini niatku bertambah, menjadi
“niatku & niatmu”
Menguatkan do’a agar kita diridhai oleh Sang Pemilik
semesta, direstui agama, dan dicatat dalam Negara. (emoticon nyengir)
Hariku sudah tak hampa lagi, 3 bulan bukan waktu yang lama
bukan ? bersabar menunggu saat itu dengan memperdalam ilmu, memperbiaki ibadah,
banyak membaca, dan mempersiapkan mental untuk kedepanya, sebab aku akan
tinggal bersamanya sampai nanti di SurgaNya.
Membicarakan konsep pernikahan denganmu itu seperti mimpi
indah dalam tidurku yang kini menjadi sebuah kenyataan, gaya bahasamu,
tuturkatamu, caramu meyakiniku,penjagaanmu, entah bagiku kamu indah, bahkan
lebih dari indah.
“kita nikah tanggal
sekian kan, biar nanti aku bisa nemenin kamu wisuda” the magical words yang membuat aku
semakin…entahlah..
Maha baik Allah mengirimmu
untukku..
Sampai jumpa dipertemuan yang
direstui semesta..

Komentar
Posting Komentar