Pertemuan kedua, Sejak pertemuan pertama pekan lalu Rasa malu masih menyelimuti, ditambah waktu yang maju untuk pertemuan kedua, senang bercampur gelisah yang tak karuan, skripsi yang telah ku selesaikan 2 hari sebelum pertemuan itu, agar tak jadi beban ketika semua tak sesuai keinginanku, dan akhirnya kau datang, kau menyampaikan maksud kedatanganmu, aku hanya tersipu malu dan bergumam dalam hati “YaAllah mungkinkah dia jawaban atas do’a-do’aku selama ini ? apakah dia sosok terbaik yang Engkau pilihkan untuk ku atau mungkin ini hanya mimpi?” ah, gumamku memang selalu seperti itu, aku tak menyangka rencanaNya akan seindah ini, sekian lama kualami pedih, tanpa cinta, dan mulai terbiasa hidup sendiri tanpa asmara, dan hadirnya membawa cinta sembuhkan lukaku, kamu beda. Akhirnya impianku semanis benda yang ada dijari manisku, kini niatku bertambah, menjadi “niatku & niatmu” Menguatkan do’a agar kita diridhai oleh Sang Pemilik semesta, direstui agama, dan dicatat dalam Negara. ...