harusnya seperti itu

Di zaman mainstream kekinian, pergaulan lawan jenis bukan mahram jarang sekali yg dibatasi. Berteman dengan siapa saja, chattingan dengan siapa saja, hang out dgn teman lawan jenis it’s okay.
.
.
“Kan cuma temenan, gak lebih. Lagian juga gak ngapa²in cuma seneng² aja traveling ato menyambung silaturahim.”
.
.
Iya, awalnya berteman atau sahabat. Saling tanya kabar, saling menyemangati, saling memberi perhatian, saling tukar cerita maupun pikiran, lantas lanjut ketemuan. Dirasa seru/ have fun setelah ketemuan pertama maka lanjut ke pertemuan kedua, ketiga dst.
.
.
Lama² timbul rasa nyaman, kagum, tertarik ingin terus berada di dekatnya, ingin mengetahui kabarnya tiap hari, mulai rindu dan berharap lebih dari sebatas teman atau pun sahabat.
.
.
Namun, tiba² si dia menjauh atau si dia kembali ke kekasihnya atau si dia tyta mpunyai kekasih yg selama ini tidak diketahui. Lantas terluka, sakit hati merasa dibohongi atau merasa sudah diphp. Siapa yg salah? Dia atau kita?
.
.
Hati ibarat pintu, jika ada yg mengetuknya mka tnyalah kprluannya apa. Jika ingin brteman mka batasilah. Jika ingin serius menikah mka suruhlah dia dtang ke org tua.
.
.
Katanya ingin segera dipertemukan dgn jdoh yg baik namun mengapa malah memperbanyak teman lawan jenis bukan mahram, lalu kenapa mau² saja diajak chattingan dgn kata² mesra, pujian aduhai, perhatian yg modus, ketemuan yg bikin melayang dlsb?
.
.
Mnjemput jodoh yg baik tidak hrus dgn menebar pesona di sosmed maupun di dunia nyata. Bukan jg dgn mudah didekati dn diajak oleh lelaki non mhram.
Mulailah dr memperbaiki diri dan membatasi pergaulan lawan jenis bukan mahram.
.
.
Insyaa Allaah sekalipun kita tersembunyi dari dunia kekinian dan dlm keistiqomahan memperbaiki diri krna Allaah, niscaya Allaah datangkan lelaki terbaik utk kita dlm ikatan halal.
.
.
Wahai wanita kita sebaik²nya perhiasan dunia jika mampu taat pd Allaah dan Rasulnya. Jangan jadikan diri kita serupa angkringan kopi para lelaki yg hny mampir saat jenuh, mlampiaskan keinginan sesaat atau bermain² saja. Kita bukan persinggahan sesaat. Kita lebih berharga dari itu.
.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

renungan